Berikutadalah kutipan tentang pengabdian istri kepada suami, diambil dari buku Fiqih Sunnah Jilid Ke-3 yang ditulis oleh Sayyid Sabiq, dengan kata pengantar dan rekomendasi penulisan yang disampaikan oleh Imam Hasan Al-Banna. membuat tepung dan menjunjung air di atas kepalanya dari sebuah kebun milik suaminya, meskipun harus menempuh jarak Jadi janganlah pernah berpikir bahwa gaji suami adalah milik istri, dan menjadikan suami atm berjalan. Intinya, syurganya istri ada pada suami, dan syurganya suami ada pada ibunya (mertua). Itu ada dalam hadits shoheh. "Seandainya aku (dibolehkan) memerintahkan seseorang untuk sujud kepada orang lain maka pasti aku perintahkan seorang istri Parasuami memiliki beberapa kewajiban yang menjadi hak istri dalam pernikahan, di antaranya: Memberikan mahar dan nafkah. Menggauli istri secara baik. Menjaga istri. Membimbing istri. Memberikan rasa cinta dan kasih sayang. Menaati suami. Menjaga harta, rumah, dan kehormatan suami. Berdosasuami sekiranya gagal menjalankan tangunggjawabnya. Manakala, isteri disunatkan membantu suami, besar pahala bagi isteri yang membantu suaminya. Kerana suami perlu berlaku adil dalam menjaga perhubungannya dengan isteri, anak-anak dan ibu dan ayahnya. Syurga suami adalah ibunya, manakala, syurga isteri adalah suaminya. Danistri mengiyakan dan bareng temannya (posisi hamil 6 bulan) namum mertua mengitervensi saya disuruh nganter. Akhirnya keadaan ini membuat kami tambah renggang lagi Semakin kesini mertua saya semakin ikut campur urusan kami. Bahkan istri lebih menuruti kata ibunya drpada saya sebagai suami. Bahkan sekarang istri saya dilarang tinggal bersama Dalamhadis ini terdapat ungkapan yang sangat hiperbola menunjukkan wajibnya istri untuk menunaikan hak suaminya karena tidak diperbolehkan bersujud kepada selain Allah." Berdasarkan hadis di atas maka ia berkewajiban untuk lebih mendahulukan hak suami ketimbang orangtuanya jika tidak mungkin untuk menyelaraskan dua hal ini. UJ18EgM. TANYA Ustadz, apakah benar jika harta suami itu milik istri, sementara harta istri miliknya sendiri? Mohon penjelasannya. Jawab Bismillah was shalatu was salamu ala Rasulillah, wa baโ€™du, dikutip dari Konsultasi Syariah. Islam menghargai harta seseorang. Mengakui keabsahannya, selama harta itu diperoleh dengan jalan halal. Baik itu harta milik pria maupun wanita, milik suami maupun istri. Semua orang mempunyai hak kepemilikan penuh terhadap harta pribadinya. Dalam Al-Quran, Allah Taโ€™ala telah membedakan antara harta suami dan harta istri. Seperti yang Allah ungkapkan terkait aturan pembagian warisan. Karena itu, suami bisa mendapat warisan dari harta istri, sebaliknya istri juga mendapat warisan dari harta suami. Allah Taโ€™ala berfirman, ูˆูŽู„ูŽูƒูู…ู’ ู†ูุตู’ูู ู…ูŽุง ุชูŽุฑูŽูƒูŽ ุฃูŽุฒู’ูˆูŽุงุฌููƒูู…ู’ ุฅูู†ู’ ู„ูŽู…ู’ ูŠูŽูƒูู†ู’ ู„ูŽู‡ูู†ู‘ูŽ ูˆูŽู„ูŽุฏูŒ ููŽุฅูู†ู’ ูƒูŽุงู†ูŽ ู„ูŽู‡ูู†ู‘ูŽ ูˆูŽู„ูŽุฏูŒ ููŽู„ูŽูƒูู…ู ุงู„ุฑู‘ูุจูุนู ู…ูู…ู‘ูŽุง ุชูŽุฑูŽูƒู’ู†ูŽ ู…ูู†ู’ ุจูŽุนู’ุฏู ูˆูŽุตููŠู‘ูŽุฉู ูŠููˆุตููŠู†ูŽ ุจูู‡ูŽุง ุฃูŽูˆู’ ุฏูŽูŠู’ู†ู ูˆูŽู„ูŽู‡ูู†ู‘ูŽ ุงู„ุฑู‘ูุจูุนู ู…ูู…ู‘ูŽุง ุชูŽุฑูŽูƒู’ุชูู…ู’ ุฅูู†ู’ ู„ูŽู…ู’ ูŠูŽูƒูู†ู’ ู„ูŽูƒูู…ู’ ูˆูŽู„ูŽุฏูŒ ููŽุฅูู†ู’ ูƒูŽุงู†ูŽ ู„ูŽูƒูู…ู’ ูˆูŽู„ูŽุฏูŒ ููŽู„ูŽู‡ูู†ู‘ูŽ ุงู„ุซู‘ูู…ูู†ู ู…ูู…ู‘ูŽุง ุชูŽุฑูŽูƒู’ุชูู…ู’ โ€œKalian wahai para suami, berhak mendapatkan warisan seperdua dari harta yang ditinggalkan oleh para istri, jika istri tidak mempunyai anak. Namun, Jika istrimu itu mempunyai anak, maka kamu berhak mendapat seperempat dari harta yang ditinggalkannya. Warisan itu dibagi sesudah dipenuhi wasiat yang mereka buat dan sesudah dibayar utangnya. Para istrimu berhak memperoleh warisan seperempat harta yang kamu tinggalkan jika kamu tidak mempunyai anak. Namun, jika kamu mempunyai anak, maka istrimu hanya berhak memperoleh seperdelapan dari harta yang kamu tinggalkan. QS. An Nisa 12 Dalam ayat di atas, Allah Taโ€™ala membedakan antara harta suami dan harta istri. Sehingga ketika meninggal, ada yang diwariskan untuk keluarganya. Si suami baru berhak menguasai harta istrinya sebagai warisan, setelah istrinya meninggal. Itupun dalam jumlah tertentu yang ditetapkan syariat. Demikian pula istri. Dia berhak mendapat bagian warisan dari harta suaminya, dengan jumlah tertentu yang ditetapkan syariat. Adanya saling mewarisi antara suami dan istri, menunjukkan bahwa apa yang dimiliki suami tidak otomatis menjadi milik istri dan sebaliknya. Masing-masing memiliki hak atas harta yang mereka miliki. Jika semu harta yang masuk ke dalam rumah menjadi milik bersama, tentu tidak ada aturan masalah warisan. Lalu apa hak istri? Jika istri tidak bekerja, lalu apa hak istri untuk mencukupi kebutuhan? Istri punya hak untuk mendapatkan nafkah dari suami. Nafkah dengan nilai yang layak untuk mencukupi kebutuhan hidupnya. Namun suami tidak berkewajiban memberi lebih dari nafkah. Allah berfirman, ุงู„ุฑู‘ูุฌูŽุงู„ู ู‚ูŽูˆู‘ูŽุงู…ููˆู†ูŽ ุนูŽู„ูŽู‰ ุงู„ู†ู‘ูุณูŽุงุกู ุจูู…ูŽุง ููŽุถู‘ูŽู„ูŽ ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ู ุจูŽุนู’ุถูŽู‡ูู…ู’ ุนูŽู„ูŽู‰ ุจูŽุนู’ุถู ูˆูŽุจูู…ูŽุง ุฃูŽู†ู’ููŽู‚ููˆุง ู…ูู†ู’ ุฃูŽู…ู’ูˆูŽุงู„ูู‡ูู…ู’ Lelaki itu menjadi pemimpin bagi para istrinya, disebabkan Allah memberikan kelebihan bagi mereka dan karena mereka memberikan nafkah kepada istrinya dari harta mereka. QS. an-Nisa 34 Boleh saja suami menyerahkan seluruh uang penghasilannya kepada istri untuk dikelola demi mencukupi kebutuhan keluarga. Namun, perlu diingat bahwa harta tersebut adalah tetap dalam hitungan kepemilikan suami. Istri hanya sekedar pengelola. Oleh karena itu, istri harus berusaha maksimal dalam memegang amanah, tidak boleh dipergunakan di luar batas kebutuhan kecuali atas izin dari suaminya. Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam mengingatkan keberadaan istri sebagai pengemban amanah di rumah suaminya, ูƒูู„ู‘ููƒูู…ู’ ุฑูŽุงุนู ูˆูŽู…ูŽุณู’ุฆููˆู„ูŒ ุนูŽู†ู’ ุฑูŽุนููŠู‘ูŽุชูู‡ู ุŒ โ€ฆ ุŒ ูˆูŽุงู„ู’ู…ูŽุฑู’ุฃูŽุฉู ููู‰ ุจูŽูŠู’ุชู ุฒูŽูˆู’ุฌูู‡ูŽุง ุฑูŽุงุนููŠูŽุฉูŒ ูˆูŽู‡ู’ู‰ูŽ ู…ูŽุณู’ุฆููˆู„ูŽุฉูŒ ุนูŽู†ู’ ุฑูŽุนููŠู‘ูŽุชูู‡ูŽุง Kalian semua adalah penanggung dan akan ditanya tentang apa yang dia pertaggung jawabkanโ€ฆ wanita menjadi penanggung jawab di rumah suaminya, dan dia akan ditanya tentang apa yang dia pertanggung jawabkanโ€ฆHR. Bukhari 2409 Ketika istri menjadi ratu di rumah suaminya, dia bertanggung jawab untuk menjaga harta suami yang ada di rumahnya. Terutama ketika suami sedang pergi. Meskipun harta itu di luar kepemilikan istri. Allah berfirman menyebutkan ciri wanita sholihah, ููŽุงู„ุตู‘ูŽุงู„ูุญูŽุงุชู ู‚ูŽุงู†ูุชูŽุงุชูŒ ุญูŽุงููุธูŽุงุชูŒ ู„ูู„ู’ุบูŽูŠู’ุจู ุจูู…ูŽุง ุญูŽููุธูŽ ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ู Wanita shalihah ialah yang taat kepada Allah lagi memelihara diri ketika suaminya tidak ada, untuk sesuatu yang dipelihara oleh Allah. QS. an-Nisa 34 Ibnu Katsir menyebutkan keterangan ahli tafsir, Imam as-Sudi, dia menjaga dirinya, kehormatannya dan harta suaminya, ketika suaminya tidak ada di rumah. Tafsir Ibnu Katsir, 2/293. Dalam hadis dari Abu Hurairah radhiyallahu anhu, ุฎูŽูŠู’ุฑู ุงู„ู†ู‘ูุณูŽุงุกู ุงู„ู‘ูŽุชููŠ ุฅูุฐูŽุง ู†ูŽุธูŽุฑู’ุชูŽ ุฅูู„ูŽูŠู’ู‡ูŽุง ุณูŽุฑู‘ูŽุชู’ูƒูŽ ุŒ ูˆูŽุฅูุฐูŽุง ุฃูŽู…ูŽุฑู’ุชูŽู‡ูŽุง ุฃูŽุทูŽุงุนูŽุชู’ูƒูŽ ุŒ ูˆูŽุฅูุฐูŽุง ุบูุจู’ุชูŽ ุนูŽู†ู’ู‡ูŽุง ุญูŽููุธูŽุชู’ูƒูŽ ูููŠ ู†ูŽูู’ุณูู‡ูŽุง ูˆูŽู…ูŽุงู„ูู‡ูŽุง Sebaik-baik istri adalah wanita yang jika suaminya melihatnya, menyenangkan suaminya, jika diperintahkan suaminya, dia mentaatinya, dan jika suaminya jauh darinya, dia bisa menjaga kehormatan dirinya dan hartanya. HR. Thayalisi 2444 dan al-Bazzar 8537. Demikian, wallahu aโ€™lam. [] Orangtua & Mertua Statusnya Sama Istri Milik Suami, Suami Milik Ibunya Bukan Hadits Nabi Oleh Al-Ustadz H. Miftahul Chair, MA Genre Fikih & Hadits Jemaah dari tanah Jawa kabupaten Kudus bertanya, "Ustadz apakah istri milik suami dan suami milik ibunya hadits Nabi, mohon penjelasannya ustadz? Saya Jawab Iya saya pernah mendengar istilah istri milik suami dan suami milik ibunya. Tapi sejatinya itu bukanlah hadits namun kesimpulan yang terjadi di dunia maya terhadap sebuah hadits dan kesimpulan itu salah kaprah dan bisa berakibat fatal terhadap pemahaman suami. Ini yang perlu diluruskan agar jangan sedikit-sedikit kata populer disandarkan ke Rasulullah Saw, ini merupakan dosa besar karena berdusta atas nama Rasulullah Saw. Kalimat istri milik suami, suami milik ibunya terinspirasi dari sebuah hadits yang jauh dari makna hadits itu sendiri. Adapun hadits yang terlihat seolah-olah kedudukan suami mendominasi istrinya yang harus taat dan peduli kepada ibu kandung suami saja sebagai berikut ุนู† ุนูŽุงุฆูุดูŽุฉูŽ ุŒ ู‚ูŽุงู„ูŽุชู’ ุณูŽุฃูŽู„ู’ุชู ุงู„ู†ูŽู‘ุจููŠูŽู‘ ุตูŽู„ูŽู‘ู‰ ุงู„ู„ูŽู‘ู‡ู ุนูŽู„ูŽูŠู’ู‡ู ูˆูŽุณูŽู„ูŽู‘ู…ูŽ ุฃูŽูŠูู‘ ุงู„ู†ูŽู‘ุงุณู ุฃูŽุนู’ุธูŽู…ู ุญูŽู‚ู‹ู‘ุง ุนูŽู„ูŽู‰ ุงู„ู’ู…ูŽุฑู’ุฃูŽุฉู ุŸ ู‚ูŽุงู„ูŽ " ุฒูŽูˆู’ุฌูู‡ูŽุง " ุŒ ู‚ูู„ู’ุชู ููŽุฃูŽูŠูู‘ ุงู„ู†ูŽู‘ุงุณู ุฃูŽุนู’ุธูŽู…ู ุญูŽู‚ู‹ู‘ุง ุนูŽู„ูŽู‰ ุงู„ุฑูŽู‘ุฌูู„ู ุŸ ู‚ูŽุงู„ูŽ " ุฃูู…ูู‘ู‡ู " Maknanya "Dari Asiyah โ€œAku bertanya kepada Rasulullah sawโ€ โ€œSiapa yang memiliki hak paling besar terhadap wanita?โ€ Rasulullah saw, berkata โ€œSuaminyaโ€. Aku berkata โ€œMaka siapa yang paling berhak atas laki-laki?โ€ Rasulullah saw, berkata โ€œibunya". HR. Hakim, Bazzar dan Thabrani. Gara-gara salah memahami hadits ini ada seorang suami yang antipati dan tidak peduli lagi kepada mertuanya, sehingga ia tidak berbakti kepada kedua mertuanya fokus dengan orangtuanya saja dan pada akhirnya sering memicu keretakan rumah tangga. Padahal tidak demikian. Jadi point yang didapat dari hadits di atas, 1. Hadits tersebut adalah hadits bermasalah artinya diperselisihkan kualitasnya sebab ahli hadits seperti Imam Al-Mundziri menyatakan hadits tersebut hasan dan Imam Hakim menyatakan shahih dengan syarat muslim. Sedangkan Imam Abi Hatim dalam kitabnya Al-Jarh Wat Ta'dil menyebutkan bahwa dalam hadits tersebut ada perawi yang tidak dikenal atau majhul yakni Abu 'Utbah. Yang sangat disayangkan hadits tersebut beredar di internet diriwayatkan oleh Muslim, seolah-olah memaksa istri agar hadits ini menjadi dalil yang kuat agar istri fokus kepada orangtua atau ibu kandung suami saja. Jadi hadits tersebut dimanipulasi sebagai riwayat muslim yang tidak ada riwayat dalam kitab shahih Muslim padahal riwayat Imam Hakim dalam kitabnya Al-Mustadrak. 2. Hadits tersebut bertentangan dengan hadits shahih berikut ุฑูุถูŽุง ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ู ูููŠ ุฑูุถูŽุง ุงู„ู’ูˆูŽุงู„ูุฏูŽูŠู’ู†ูุŒ ูˆูŽุณูŽุฎูŽุทู ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ู ูููŠ ุณูŽุฎูŽุทู ุงู„ู’ูˆูŽุงู„ูุฏูŽูŠู’ู†ู ุฃูŽุฎู’ุฑูŽุฌูŽู‡ู ุงู„ุชู‘ูุฑู…ุฐูŠู‘ูุŒ ูˆุตูŽุญู‘ูŽุญูŽู‡ู ุงุจู†ู ุญูุจู‘ูŽุงู†ูŽ ูˆุงู„ุญุงูƒูู…ู Maknanya "Ridha Allah berada pada ridha kedua orangtua dan Murka Allah berada pada murka kedua orangtua." HR. Tarmidzi, Ibnu Hibban menshahihkannya dan Imam Hakim. Dengan kata lain, jika seorang suami secara diktator memerintahkan kepada istrinya hanya berbakti kepada ibu kandungnya saja maka seorang suami tersebut kehilangan ridha Allah dari sisi mertuanya. Bisa dikatakan, suami mendapat bagian ridha Allah dari baktinya kepada ibu kandungnya sekaligus mendapat murka Allah dari tidak berbaktinya suami kepada mertuanya. Dengan kata lain, nol pahala yang diterima suami jadinya. Orangtua dan mertua memiliki kedudukan yang sama setelah pernikahan anaknya. Pada kedua kubu wajib bagi suami dan istri berbakti. Seorang suami pun wajib berbuat baik kepada mertuanya seperti dia berbuat baik kepada kedua orangtua yang telah melahirkannya karena mertuanya telah mengizinkan menantunya untuk mengambil anak perempuan untuknya, tanpa izin orangtua maka laki-laki tidak akan pernah bisa menikahi seorang wanita mana pun. 3. Jika hadits tersebut disalahgunakan dalam memahaminya maka hadits tersebut bertentangan dengan Alquran tentang prinsip-prinsip keadilan. Artinya kita butuh dalil yang lain untuk menyeimbangkan pemahaman terhadap dalil-dalil tersebut. Saya banyak mendengar keretakan rumah tangga sering terjadi karena tidak meratanya keadilan, salah satunya diskriminasi suami terhadap orangtua istri. Dalam hal ini, suami wajib mencari jalan tengah yakni wajib meminimalisir resiko dan wajib mempertahankan rumah tangga. Bagaimana seorang suami memperlakukan orangtuanya dengan baik begitu pula dia memperlakukan mertuanya. Sebaliknya istri pun demikian. Keseimbangan ini akan menimbulkan rasa kasih dan sayang di antara suami dan istri karena sikap seperti ini lahir dari wawasan yang baik terhadap nash Alquran dan Hadits. 4. Jika hadits ini pun dijadikan hujjah maka sebenarnya hadits ini mengarahkan kepada wanita untuk tidak sepenuhnya terlalu merasa memiliki suaminya sehingga ia melarang suaminya untuk berbuat baik kepada ibu kandungnya. Karena faktanya di lapangan ada perempuan yang menghalangi-halangi suami untuk berbakti kepada ibunya karena perselisihan pendapat. Tidaklah semua itu terjadi kecuali karena ketidakpahaman istri dalam membina hubungan baik dengan orangtua. 5. Hadits itu tidak berbicara tentang bahwa istri adalah milik suami dan suami milik istri tapi persoalan hak suami yang harus didahulukan dalam menetapkan keputusan atau yang menyangkut aktivitas sehari-hari jika ada pertentangan. Imam Al-Buhuti dalam kitabnya Syarh Muntahal Iradat, ุฅุฐุง ุชุนุงุฑุถุช ุทุงุนุฉ ุงู„ุฒูˆุฌ ู…ุน ุทุงุนุฉ ุงู„ุฃุจูˆูŠู† ุŒ ู‚ุฏู…ุช ุทุงุนุฉ ุงู„ุฒูˆุฌ Maknanya "Jika kepatuhan istri terhadap suami bertentangan dengan kepatuhannya kepada kedua orangtuanya. Maka didahulukan terlebih dahulu bagi istri untuk mematuhi suaminya." Pertentangan ini kan jarang terjadi, jika harus terjadi seorang istri memilih keputusan suaminya seraya menyatakan dengan baik-baik kepada kedua orangtuanya. Nah, di sinilah pentingnya seorang suami dan mertua memiliki wawasan yang baik agar menyikapi setiap keputusan dengan bijak dan sabar. Namun perlu diperhatikan, pertentangan ini pada batas persoalan hubungan-hubungan yang normal antara suami dan mertua, apabila pertentangan itu sudah sampai pada keputusan suami agar istri mendurhakai orangtuanya. Maka tidak ada kewajiban seperti itu yang wajib ditaati. Sang Pecinta Kedamaian Ustadz Miftah. Perempuan harus menyadari bahwa laki-laki setelah menikah memiliki dua cinta. Yakni cinta dia sebagai anak kepada ibunya dan cinta dia sebagai suami kepada istrinya. Kesadaran ini akan membuat perempuan bijaksana menempatkan diri. Dia akan menjadi istri yang sabar kepada suaminya dan menjadi menantu yang jauh lebih sabar kepada ibu mertuanya. Dan yang menjadi catatan penting seorang istri ketika dia memiliki perbedaan pandangan dengan ibu mertuanya kewajiban seorang istri adalah banyak mengalah dan bersabar. Karena kesabaran adalah salah satu tanda yang disematkan kepada perempuan-perempuan shalihah yang menjaga mistqan ghazila, ikatan suci yang diatasnya diletakkan tangan para malaikat. Dan pahami juga oleh perempuan bernama mertua bahwa ketika anak memutuskan untuk menikah anak kita memiliki dua amanah besar dalam hidupnya yakni amanah dia sebagai anak kepadamu dan sebagai pemimpin bagi istri dan anak-anaknya. Jangan perberat amanahnya dengan sikap mengatur segala urusan anak kita seperti saat ia bayi, biarkan dia membangun rumah tangganya bersama wanita pilihannya. Tentang kewajiban seorang lelaki untuk berbakti kepada ibunya, Rasulullah Shallallahu Alaihi Wa Sallam bersabda ุฑุถู‰ ุงู„ุฑุจ ููŠ ุฑุถู‰ ุงู„ูˆุงู„ุฏ ูˆุณุฎุท ุงู„ุฑุจ ููŠ ุณุฎุท ุงู„ูˆุงู„ุฏ Keridhoan Allah berada pada keridhoan orangtua dan kemarahan Allah berada pada kemarahan orangtua. HR At-Thirmidzi 4/310 no1899,dari hadits Ibnu Umar dan dishahihkan oleh Syaikh Al-Albani, Al-Hakim dalam Al-Mustadrok 4/168 no 7249 ุนู† ู…ุนุงูˆูŠุฉ ุจู† ุฌุงู‡ู…ุฉ ุงู„ุณู„ู…ูŠ ุฃู† ุฌุงู‡ู…ุฉ ุฌุงุก ุฅู„ู‰ ุงู„ู†ุจูŠ ุตู„ู‰ ุงู„ู„ู‡ ุนู„ูŠู‡ ูˆุณู„ู… ูู‚ุงู„ ูŠุง ุฑุณูˆู„ ุงู„ู„ู‡ ุฃุฑุฏุช ุฃู† ุฃุบุฒูˆ ูˆู‚ุฏ ุฌุฆุช ุฃุณุชุดูŠุฑูƒ ูู‚ุงู„ ู‡ู„ ู„ูƒ ู…ู† ุฃู… ู‚ุงู„ ู†ุนู… ู‚ุงู„ ูุงู„ุฒู…ู‡ุง ูุฅู† ุงู„ุฌู†ุฉ ุชุญุช ุฑุฌู„ูŠู‡ุง Dari Muโ€™awiyah bin Jahimah As-Sulami bahwasanya Jahimah datang kepada Nabi shallallahu alihi wa sallam lalu berkata, โ€œYa Rasulullah, aku hendak berjihad, aku menemuimu untuk meminta pendapatmuโ€. Rasulullah shallallahu alihi wa sallam berkata, โ€œApakah engkau memiliki ibu?โ€, ia menjawab, โ€œIyaโ€, Rasulullah shallallahu alihi wa sallam berkata, โ€œSenantiasalah bersamanya, sesungguhnya surga berada di bawah kedua kakinyaโ€. HR An-Nasai 6/11 no 3104, dan dihasankan oleh Syaikh Al-Albani lihat As-Silsilah Ad-Dhoโ€™ifah 2/59 no 593 Maka hendaknya seorang anak berusaha untuk mencarai keridhoan orangtua, menyenangkan hati orangtua, membuat mereka tersenyum dan tertawa. Sesungguhnya senyuman orangtua karena ridho terhadap anaknya meskipun nampaknya sepele namun ia bernilai besar di sisi Allah. Dari Abdullah bin Amr, ia berkata, ุฌุงุก ุฑุฌู„ ุฅู„ู‰ ุฑุณูˆู„ ุงู„ู„ู‡ ุตู„ู‰ ุงู„ู„ู‡ ุนู„ูŠู‡ ูˆุณู„ู… ูู‚ุงู„ ุฌุฆุช ุฃุจุงูŠุนูƒ ุนู„ู‰ ุงู„ู‡ุฌุฑุฉ ูˆุชุฑูƒุช ุฃุจูˆูŠ ูŠุจูƒูŠุงู† ูู‚ุงู„ ุงุฑุฌุน ุนู„ูŠู‡ู…ุง ูุฃุถุญูƒู‡ู…ุง ูƒู…ุง ุฃุจูƒูŠุชู‡ู…ุง Datang seorang pria kepada Nabi shallallahu alihi wa sallam dan berkata, โ€œAku datang untuk membaiโ€™at engkau untuk berhijrah dan aku meninggalkan kedua orangtuaku dalam keadaan menangisโ€. Maka Rasulullah shallallahu alihi wa sallam berkata, โ€œKembalilah kepada kedua orangtuamu dan buatlah mereka berdua tertawa sebagaimana engkau telah membuat mereka berdua menangisโ€. HR Abu Dawud 3/17 no 2528 dan dishahihkan oleh Syaikh Al-Albani ูŠุง ุฑุณูˆู„ ุงู„ู„ู‡ ุฅู†ูŠ ุฌุฆุช ุฃุฑูŠุฏ ุงู„ุฌู‡ุงุฏ ู…ุนูƒ ุฃุจุชุบูŠ ูˆุฌู‡ ุงู„ู„ู‡ ูˆุงู„ุฏุงุฑ ุงู„ุขุฎุฑุฉ ูˆู„ู‚ุฏ ุฃุชูŠุช ูˆุฅู† ูˆุงู„ุฏูŠ ู„ูŠุจูƒูŠุงู† ู‚ุงู„ ูุงุฑุฌุน ุฅู„ูŠู‡ู…ุง ูุฃุถุญูƒู‡ู…ุง ูƒู…ุง ุฃุจูƒูŠุชู‡ู…ุง Dalam riwayat Ibnu Majah ia berkata, โ€œWahai Rasulullah aku sesungguhnya datang kepadamu untuk berjihad bersamamu, aku menginginkan wajah Allah dan kampung akhirat, aku telah datang dan sesungguhnya kedua orangtuaku dalam keadaan menangisโ€, maka Rasulullah shallallahu alihi wa sallam berkata, Kembalilah kepada kedua orangtuamu buatlah mereka berdua terrtawa sebagaimana engkau telah membuat mereka berdua menangis. HR Ibnu Majah 2/930 no 2782 dan dishahihkan oleh Syaikh Al-Albani Tentang kewajiban istri yang harus berbakti kepada suaminya, Dari Abu Hurairah radhiyallahu anhu, Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda, โ€œJika seorang wanita melaksanakan shalat lima waktunya, melaksanakan shaum pada bulannya, menjaga kemaluannya, dan mentaati suaminya, maka ia akan masuk surga dari pintu mana saja ia kehendaki.โ€ HR Ibnu Hibban dalam Shahihnya Suami adalah surga atau neraka bagi seorang istri. Keridhoan suami menjadi keridhoan Allah. Istri yang tidak diridhoi suaminya karena tidak taat dikatakan sebagai wanita yang durhaka dan kufur nikmat. Suatu hari Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam pernah bersabda bahwa beliau melihat wanita adalah penghuni neraka terbanyak. Seorang wanita pun bertanya kepada beliau mengapa demikian? Rasulullah pun menjawab bahwa diantarantanya karena wanita banyak yang durhaka kepada suaminya. HR Bukhari Muslim Dari Abu Hurairah radhiyallahu anhu, Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda, โ€œKalau aku boleh memerintahkan seseorang untuk sujud kepada orang lain, maka aku akan memerintahkan para istri untuk sujud kepada suaminya, disebabkan karena Allah telah menetapkan hak bagi para suami atas mereka para istri. HR Abu Dawud, Tirmidzi, ia berkata, โ€œhadis hasan shahih.โ€ Dinyatakan shahih oleh Syaikh Albani Hak suami berada diatas hak siapapun manusia termasuk hak kedua orang tua. Hak suami bahkan harus didahulukan oleh seorang istri daripada ibadah-ibadah yang bersifat sunnah. Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda, โ€œTidak boleh bagi seorang perempuan berpuasa sementara suaminya ada di rumah kecuali dengan izinnya. Dan tidak boleh baginya meminta izin di rumahnya kecuali dengan izinnya.โ€ HR Bukhari Muslim. Referensi - - -

hadist istri milik suami suami milik ibunya